timelines
pukul 21.00;
kita saling menyalahkan waktu
yang terus beranjak tak terdengar
hinggar terdampar di pagi.
pukul 06.00;
kubekap teriakan dengan selimut
yang tlah memprovokasi hingga ke ubun.
pukul 01.00
tidur,
terkapar,
mimpipun enggan.
Popularity: 3% [?]
Keputusan
Pagi itu
seribu cemas menunggu
akhir pos kesatu
Lembaran ketukan palu
dimakmumkan ribuan orang
yang dibaiat tuk setia pada negara
ratusan tawa membahana,
ratusan gumaman perantara bergema,
sisanya nanar.
Pagi itu,
mungkinkah raga bersua
namun jiwa tlah berpisah?
Popularity: 3% [?]
Mimpi buruk terindah
Sayang..
Senyum-senyum sang dewi tlah kukalungkan di lehermu,
penanda engkau adalah milikku,
di hati kita.
Sayang..
Engkaulah keindahan di sudut hari yang gersang,
angin yang terbangkan beban,
juga malam yang jinakkan siang.
Sayang..
Mimpi-mimpi seribu malam tlah kulalui,
dan tak lelah kumendaki tuk mengetuk pintu cinta,
namun mengapa istanamu makin tertutupi kabut?
Sayang..
Kaulah purnama penyempurna malam,
dan akulah sang malam yang ingin memelukmu,
namun mengapa cahayamu terus meredup?
Sayang..
Kau tepat di hadapku,
Dan menatapku lembut,
namun mengapa kaki ini merasa tak lagi berpijak di tanah yang sama?
Popularity: 4% [?]
Dirimu….
Hadirya dirimu memberikan suatu yang baru
Kau begitu mampu menenangkan risau dalam hatiku
Kau begitu mampu mejadi penyejuk jiwaku
Lembutnya sikapmu meluluhkan kerasnya hati ini
Lembutnya tutur katamu selalu membuaiku
Ketulusan cintamu membuatku semakin tak berdaya
Membayangkan parasmu hati ini menjadi tenang
Berada disampingmu jiwa ini teras damai
Rasa gundah yang melanda berlahan pergi
Rasa sakit yang menghujam berlahan sirna
Itu Karena dirimu……..
Dirimu selalu mengisi hatiku yang kosong
Dirimu selalu mewarnai hidupku yang sepi
Rasa perih yang dulu menyiksa kini berlahan hilang
Rasa percaya diriku kini telah kembali
Dan kini rasa bahagia yang kurasakan saat mengenalmu
Popularity: 4% [?]
Sejumput Kata untukmu, Ibu
Pada sejumput kata ,
kutitipkan rindu untukmu Ibu
walau pilu tak lagi memburaikan air mata
dan resah tak lagi menyesakkan dada .
Pada sejumput kata,
kutitipkan tanya padamu Ibu
adakah nanar dalam hidupmu kini ?
masih adakah dian dalam redupmu kini ?
masih adakah gelora dalam asamu kini ?
Hidup takkan bermakna tanpa drama, ibu
seperti halnya puisi tanpa kata kata
ataupun bilangan tanpa angka angka
atau bahkan panorama tanpa warna
hitam,… putih,…
hijau,… kuning,…
biru,… ataupun ungu jalan hidupmu
tak usah diratapi
karena tidak ada sesuatupun yang pasti
terangkan redupmu,
gelorakan asamu ……
Ibu
Pada sejumput kata,
kutitipkan bunga untukmu Ibu
Popularity: 4% [?]